“Saya berasal dari keluarga yang biasa saja, boleh disebut pas-pasan lah tapi saya sangat bersyukur atas apa yang saya raih sekarang,” ujarnya kepada Ongisnade via telepon, Selasa malam (23/11).
Ditanya soal iklan produk yang dibintanginya, yang menampilkan cerita-cerita inspiratif dari seorang Ahmad Bustomi, midfielder yang akrab disapa Cimot itu pun menjawab dengan berbagi sedikit kisahnya di masa kecil. Sebuah kisah yang terus ia kenang hingga kini saat ia menjadi seorang superstar.
“Sampai sekarang saya masih ingat dan nggak mungkin bisa terlupakan. Waktu saya mau ikut seleksi Persema junior, saya memang tak lagi punya sepatu bola. Sepatu lama saya sudah jebol. Lalu saya beranikan diri untuk cerita sama Ibu. Dan di depan mata saya, Ibu lantas melepas antingnya, perhiasan satu-satunya yang ia kenakan untuk dijual, demi membelikan saya sepatu.”
“Ya Allah mas, saya sampai sekarang selalu bersyukur, semua ini tak mungkin terjadi tanpa pengorbanan Ibu.”
Selain dikenal relijius, Bustomi memang dikenal dekat dengan keluarga, terutama ayah dan Ibunya. Ia pun lantas berpesan kepada pemain muda untuk selalu berusaha disertai restu dari orangtua.
“Yang pasti kesuksesan tidak pernah datang tiba-tiba, butuh perjuangan untuk meraihnya. Sesuatu yang instan menurut saya juga akan hilang dengan cepat.”
“Ihktiar, doa dan terutama restu dari orangtua adalah kunci bagi saya. Sampai sekarangpun saya masih sungkem saat akan bermain, terutama sama Ibu.”
Perjalanan Bustomi memang masih panjang, di usia emas sebagai pemain sepakbola ia telah merengkuh banyak prestasi. Kini patut dinantikan sinar terang Bustomi, pribadi sederhana penuh talenta, untuk bisa mempersembahkan yang terbaik bagi Merah-Putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar